Surabaya, 11 Mei 2025 – Komitmen untuk mengendalikan penyebaran Tuberkulosis (TBC) terus diperkuat oleh Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA). Kali ini, YABHYSA turut mendampingi kader kesehatan dalam kegiatan investigasi kontak dan pengambilan dahak di wilayah Bulak Banteng Tengah, Surabaya.

Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan penyuluhan kepada warga sekitar tempat tinggal pasien TBC. Ketua Kader menyampaikan edukasi seputar TBC – mulai dari cara penularan, gejala yang harus diwaspadai, hingga langkah pencegahan. Edukasi ini menjadi pintu masuk penting untuk membangun kesadaran warga. Sekitar pukul 08.30 WIB, dilakukan pengambilan sampel dahak dari warga yang mengalami gejala mencurigakan, khususnya kelompok lansia. Langkah ini menjadi bagian dari skrining awal guna mendeteksi kemungkinan kasus baru yang akan ditindaklanjuti melalui pemeriksaan laboratorium.

Tidak berhenti di situ, tim juga melakukan kunjungan ke rumah pasien TBC aktif untuk menelusuri kontak serumah. Informasi ini akan digunakan untuk memetakan risiko penularan dan mendorong deteksi dini pada anggota keluarga yang mungkin ikut terpapar.

Salah satu titik penting kegiatan ini adalah kunjungan ke pasien suspek MDR-TB, jenis TBC yang kebal terhadap obat lini pertama. Selain mendata kontak serumah, tim juga menyerahkan pot dahak untuk pemeriksaan lanjutan dan melakukan observasi awal sebagai bagian dari upaya rujukan kasus. YABHYSA hadir sebagai mitra pendamping, memberikan dukungan teknis serta dokumentasi selama proses lapangan berlangsung. Mahasiswa magang yang saat ini belajar bersama YABHYSA juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pengalaman langsung mengenai peran kader dan tantangan pengendalian TBC di masyarakat.

Melalui kegiatan ini, sinergi komunitas semakin diperkuat demi mewujudkan target eliminasi TBC tahun 2030. Gotong royong, edukasi berkelanjutan, dan deteksi dini akan terus menjadi fondasi utama dalam perjuangan melawan TBC di tingkat akar rumput.